Jumat, 23 Maret 2012

Pengertian, Jenis dan Manfaat Media


a.     Pengertian
            Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya (Arshad, 2011: 2-3).  Pengertian media secara khusus dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2011:3).



Media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik uang mengandung materi instruksional di lingkungan peserta didik yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.
Briggs dalam Trini Prasasti (2005) mendefinisikan media sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Sarana fisik tersebut dapat berupa buku, tape recorder, kaset, kamera video, film, slide, foto, gambar, grafik, televise, dan komputer. Wang Qiyun & Cheung Wing Sum (2003) menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan, media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran yang membawa pesan kepada pembelajar. Media dapat dikatakan pula sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio-visual dan peralatannya sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, dibaca, dan didengar.
Sugihartono dan kawan-kawan (2007:81) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetajuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar ssecata efektif dan efisien serta dengan hasil optimal.
Dari berbagai pengertian di atas bahwa media pembelajaran suatu perantara yang berisi pesan instruktusional baik tercetak maupun elektronik yang digunakan untuk menunjang penyampaian materi belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan dari pihak sekolah maupun tujuan pendidikan nasional sehingga peserta didik aktif dalam pembelajaran.

b.     Macam-macam media
Leshin, Pollock & Reigeluth (Arsyad, 2011) mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparasi, slide); (4) media berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi); (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, Hypertext).
Seels & Glasgow (1990:181-183) membagi media berdasarkan perkembangan teknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi tradisional meliputi: (a) visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, filmstrips; (b) visual yang tidak diproyeksikan berupa gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info; (c) audio terdiri dari rekaman piringan dan pita kaset; (d) penyajian multimedia dibedakan menjadi slide plus suara dan multi image; (e) visual dinamis yang diproyeksikan berupa film, televise, video; (f) media cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah berkala, dan hand out; (g) permainan diantaranya teka-teki, simulasi, permainan papan; (h) realita dapat berupa model, specimen (contoh), manipulative (peta, miniature, boneka).
Sedangkan media dengan teknologi mutakhir meliputi; (a) media berbasis telekomunikasi diantaranya adalah telekonfrence dan distance learning; (b) media berbasis mikroprofesor terdiri dari CAI (Computer Assisted Instruction), GamesHypermedia, CD (Compact Disc), dan Web Pembelajaran (Web Based Learning).
Berdasarkan perkembangan teknologi, maka Arsyad (2011:29) mengelompokkan media pembelajaran ke dalam empat kelompok, yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Yang harus dipenuhi oleh setiap media pembelajaran ialah mengandung pesan atau informasi yang hendak disampaikan kepada peserta didik. Dengan media pembelajaran yang telah dipersiapkan untuk kebutuhan dan kemampuan belajar maka peserta didik agar berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sehingga mengalami perkembangan kreatifitas.

c.     Manfaat Media
Hamalik dalam Arsyad (2011) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Penggunaan media pembelajaran sangat membantu peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Levie & Lentz (Arsyad, 2011) dalam buku berjudul “Media Pembelajaran” memberikan empat fungsi media pembelajaran, pada khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, (d) fungsi kompensatoris.
Fungsi atensi media visual yaitu menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik untuk lebih berkonsentrasi terhadap materi yang sedang disampaikan. Fungsi afektif dapat dilihat dari tingkat kenikmatan peserta didik ketika belajar atau membaca teks bergambar. Fungsi kognitif terlihat dari temuan-temuan penelitian bahwa lambang visual memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam lambang tersebut. Fungsi kompensatoris dari media pembelajaran yakni membantu peserta didik yang lemah dalam menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau pesan verbal.
Arsyad (2011:26) memberikan beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran sebagai berikut.
1)      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2)      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungannya
3)      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu;
a)     Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model;
b)     Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar;
c)     Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluha tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide disamping secara verbal;
d)     Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkrit melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer;
e)     Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video;
f)      Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer
4)     Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya missalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

            Berdasarkan uraian tentang fungsi dan manfaat media dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat penting dalam pelaksanaan pembelajaran karena dengan media itu berbagai keterbatasan dalam belajar dapat diminimalisir dan lebih mudah dipahami oleh peserta didik.

Sumber : 
Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran (cetakan ke-empat belas). Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Trini Prasasti & Prasetya Irawan. 2005. Media Sederhana. Jakarta. PAU Dirjen Dikti Depdiknas
       Dwi Siswoyo, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan.Yogyakarta. UNY Press

1 komentar: