Efektivitas dan efisensi pembelajaran di sekolah tergantung oleh peran guru. Peranan guru dalam pembelajaran merupakan tindakan atau perilaku guru dalam mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Guru harus mampu mengoptimalkan tugas yang diembannya yakni sebagi perencana, pelaksana dan penilai pembelajaran. Guru dituntut mampu mewujudkan perilaku mengajar secara tepat agar kualitas pembelajaran dapat menghasilkan pribadi yang unggul. Dalam upaya mengefektifkan tujuan pembelajaran, maka guru dituntut dapat mengembangkan dan
memilih pendekatan pembelajaran yang akrab dengan siswa.
Dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang profesional sehingga mampu memanfaatkan kesempatan di sekolah dalam mendidik siswa. Profesionalisme guru didukung oleh kompetensi standar yang harus dikuasai oleh para gur profesioanl. Kompetensi tersebut antara lain kemampuan yang bersifat khusus, tingkat pendidikan, dan sertifikasi keahlian.Guru yang menguasai materi pembelajaran akan menumbuhkan kharisma guru tersebut sehingga siswa lebih menghormati dan mengikuti perilaku guru. Keprofesionalan guru akan memberikan pelayanan yang bervariasi sehingga banyak pilihan untuk pelanggan. Pelanggan di sini diartikan sebagai siswa. Inovasi harus selalu digalakkan untuk mendapatkan variasi temuan untuk menunjang layanan tersebut.
Produk dari dunia pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya globalisasi maka pendidikan dituntut dapat menghasilkan produk yang dapat bersaing secara global sehingga Negara ini tidak terpuruk. Apabila produk pendidikan tidak bermutu, maka pasar akan mencari produk lain untuk memenuhi kebutuhan mereka. Oleh karena itu, guru sebagai pemeran utama dalam dunia pendidikan harus menjaga mutu dan meningkatkan mutu dari produk pendidikan.
Menurut Slamet (1999), terdapat sifat-sifat pokok mutu jasa yakni mengandung unsur-unsur: (1) keterpercayaan, (2) keterjaminan, (3) penampilan, (4) perhatian, dan (5) ketanggapan.
Keterpercayaan dapat dihasilkan melalui sikap dan perilaku guru seperti disiplin, santun, jujur, ramah dan tamah. Unsur ini berhubungan dengan kompetensi kepribadian guru. Dengan kepribadian yang baik, maka siswa akan melihat guru itu sebagai sosok yang sangat mengagumkan sehingga mereka dapat terhipnotis untuk meniru apa yang diajarkan oleh guru.
Keterjaminan suatu mutu dapat ditimbulkan dengan penghasil produk/jasa memang kompeten dalam bidangnya. Keterjaminan ini berhubungan dengan kompetensi profesional seorang guru. Guru yang profesional dapat menguasai materi pembelajaran sehingga mampu memberikan materi dengan mudah dipahami siswa melalui contoh-contoh yang sesuai dengan keadaan atau kondisi dunia saat ini. Dengan keterjaminan ini, maka produk pendidikan akan mendapat kepercayaan dari pasar pendidikan.
Penampilan merupakan keadaan fisik dari produk/jasa pendidikan. Untuk menghasilkan penampilan yang baik, maka pengolah atau dalam dunia pendidikan di sebut dengan guru harus memiliki atau memperhatikan penampilan guna memunculkan inner beauty dari setiap perilaku mereka. Misalnya produk/jasa hasil pendidikan peduli akan kebersihan, peduli akan penampilan meraka sehingga mereka bersih, sehat, teratur dan rapi, enak dipandang, serasi berpakaian rapi dan harmonis. Produk yang seperti itu akan dicari oleh pasar sehingga menumbuhkan kepercayaan pasar terhadap produk/jasa.
Perhatian atau akrab di sebut dengan empati merupakan perasaan berudaha merasakan apa yang dialami oleh pasar. Cara berempati dapat dinyatakan dengan penuh perhatian terhadap pelanggan, melayani dengan ramah dan memuaskan, memajami keinginan pelanggan, berkomunikasi dengan baik dan benar, dan bersikap penuh simpati. Kompetensi sosial seorang guru mencakup hal-hal yang telah di sebutkan. Dengan interaksi yang baik oleh guru, maka hal itu akan memberikan contoh kepada siswa untuk mampu mengadakan hubungan baik di antara komponen pendidikan terutama intern sekolah dan lebih baik lagi hubungan dengan eksternal sekolah seperti masyarakat sekitar sekolah itu tinggal.
Ketanggapan adalah ungkapan cepat tanggap dan perhatian terhadap keluhan pelanggan. Ungkapan tersebut dapat dinyatakan dengan cepat memberi respon pada permintaan pelanggan dan cepat memperhatikan dan mengatasi keluhan pelanggan. Dalam dunia pendidikan maka hal ini diartikan sebagai adaptasi pendidikan dengan perkembangan jaman. Pengaruh globalisasi menuntut seluruh dunia pendidikan beradaptasi dengan sehingga produk/jasa pendidikan dapat bersaing dengan di dalam pasar global. Dalam melakukan adaptasi, maka guru dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi yang ada sehingga mampu membawa siswa ke arah peningkatan kualitas dan mutu pendidikan.
Globalisasi merambat pasti dalam beragam aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan pun tak luput dari dampak globalisasi. Bidang ini sudah pasti harus melihat kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan semakin pesat dan tuntutan di masyarakat pun selalu meningkat. Sebagai institusi pembelajaran, dunia pendidikan dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal serta mampu menjawab berbagai tantangan baru di masyarakat dan peradaban manusia (Ali Idrus, 2009 : 62).
Guru memegang peranan penting dalam adaptasi dikarenakan adanya globalisasi itu. Globalisasi mempengaruhi kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Seperti telah dilaksanakan sekarang ini yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang memberikan keleluasaan sekolah dalam mengembangkan kurikulum sekolah guna menghasilkan produk sesuai dengan perkembangan jaman pula. Perbaikan kurikulum tidak cukup untuk melakukan penyesuaian. Namun, didukung oleh tenaga pendidik yang profesional. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan dari sisi pendidik. Apabila tenaga pendidik telah memenuhi standar kompetensinya, maka dapat dihasilkan produk/jasa dari bidang pendidikan yang unggul dan dapat bersaing dalam dunia global.
Sistem pembelajaran yang kreatif dan inovatif harus dikembangkan. Sehingga siswa dapat mengembangkan seluruh potensi diri, selain memunculkan keinginan untuk maju diikkuti ketertarikan untuk menemukan hal-hal baru pada bidang yang diminati melalui belajar yang kuat. Dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada, maka ilmu pengetahuan yang diberikan akan lebih maksimal dan optimal.
Untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan maka perlu dipersiapkan secara matang dalam perencanaan pembelajaran dan penyiapan materi yang sesuai dengan kebutuhan anak dengan tetap berpijak kepada kurikulum yang menjadi acuan dan standar nasional. Ketentuan membuat silabus, program semester, program tahunan, perencanaan pembelajaran, melakukan evaluasi dan menganalisis hasi evaluasi adalah wajib ( Ali Idrus, 2009 : 63 ).
Hal-hal di atas merupakan kewajiban seorang guru untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu pendidikan. Apabila guru mengabaikan kewajiban tersebut, maka dapat diartikan bahwa guru tersebut melanggar peraturan dan tidak melaksanakan tugas pokok sebagai pendidik. Dalam kinerja profesioanal guru, dituntut untuk bisa melayani siswa sebagai subyek belajar dan memperlakukan secara adil, melihat perbedaan sebagai keanekaragaman karakter dengan potensi yang harus dikembangkan. Hubungan antara guru dengan siswa merupakan hubungan yang fleksibel sehingga ada kalanya gutu menempatkan diri sebagai partner belajar, sebagai pembimbing, dan sebagai penerima informasi yang belum diketahui. Guru merupakan sumber daya manusia yang keberadaannya sangat menetukan keberhasilan program pendidikan.
Dari uraian di atas, saya setuju bahwa guru merupakan ujung tombak dalam pencapaian kompetensi siswa. Guru memegang peranan penting dalam pendidikan. Guru sebagai garda depan dalam dunia pendidikan. Semua bidang membutuhkan guru yang profesional untuk menghasilkan profesi yang profesional pula. Seluruh rancangan pembelajaran merupakan kewajiban guru sehingga guru penentu berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar dengan didukung oleh komponen lain seperti fasilitas pendidikan dan tak lupa kerja sama seluruh komponen dunia pendidikan.
Sumber :
Ali Idrus. 2009. Manajemen Pendidikan Global : Visi, Aksi & Adaptasi. Jakarta. Gaung Persada
Slamet, Margono. 1999. Filosofi Mutu dan Penerapan Prinsip-Prinsip Manajemen Mutu Terpadu. IPB Bogor.
http://blog.tp.ac.id Diakses tanggal 18 November 2011 pukul 15.53 WIB
http://edu-articles.com Diakses tanggal 18 November 2011 pukul 15.55 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar