Manajemen Logistik alias Manajemen Perbekalan merupakan aktivitas perusahaan yang sangat penting dalam menunjang kelancaran produksi dari suatu perusahaan. Logistik modern dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap pemindahan dan penyimpangan barang, suku cadang dan barang-
jadi dari para suplier, di antara fasilitas perusahaan dan kepada para pelanggan.
Tujuan logistik adalah menyampaikan barang jadi dan bermacam-macam material dalam jumlah yang tepat pada waktu dibutuhkan, dalam keadaan yang dapat di pakai, ke lokasi di mana ia dibutuhkan dan dengan total biaya yang terendah.
Konsep logistik terpadu terdiri dari 2 usaha yang berkaitan yaitu (1) Operasi Logistik, mengenai manajemen pemindahan dan penyimpanan material dan produk jadi perusahaan. Operasi logistik dapat dipandang berawal dari pengangkutan pertama material atau komponen-komponen dari sumber perolehannya dan berakhir pada penyerahan produk yang diproduksi kepada lengganan atau konsumen. (2) Koordinasi logistik, mengenai identifikasi kebutuhan pergerakan dan penetapan rencana untuk memadukan seluruh operasi logistik. Koordinasi dibutuhkan untuk memantapkan dan mempertahankan kontinuitas operasi. Koordinasi logistik menyangkut perencanaan dan pengawasan terhadap masalah-masalah operasional. Koordinasi dapat dibagi ke dalam 4 bidang manajerial yaitu : (a) peramalan (forecasting) ; (b) pengolahan pesanan ; (c) perencanaan operasi ; dan (d) procurement atau perencanaan kebutuhan material.
Sumber : Donald. J. Bowersox. 2006. Manajemen Logistik. Jakarta : Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar